f KALIMASADA ~ Drs. SUPRIADI, MSI

Sabtu, 14 Juli 2012

KALIMASADA


Kisah Jimat Kalimasada
Pada jaman dahulu yang namanya jimat selalu diperebutkan dan selalu berusaha untuk bisa mendapatkannya walau penuh dengan perjuangan dan melakukan kekerasan demi mendapatkan jimat yang bisa digunakan untuk kekebalan dan kesaktian diri orang yang memiliki jimat tersebut. Salah satu yang diperebutkan dalam dongeng ini adalah jimat kalimasada.
Konon pemilik Jimat kalimasada adalah Prabu Darmakusuma, salah satu anggota keluarga Pandawa.Yang diperoleh dari Mbah buyutnya yang bernama Palarasa.Jimat ini sangat ampuh karena bisa digunakan apa saja sesuai kemauan pemiliknya. Sehingga jimat kalimasada jadi rebutan para pemimpin dunia.

Ada seorang yang ingin memiliki kesaktian yang luar biasa. Dia adalah Dewa Serani. Dewa Serani ingin menguasai dunia, maka dia bertanya pada ibunya Betari Durga (istri Betara Kala)Bagaimana agar bisa menguasai dunia? Ibunya memberi saran agar dia memiliki jimat Kalimasada.Siapakah pemilik jimat itu ibu tanya Dewa Serani pada ibunya.Pemiliknya adalah Prabu Darmakusuma, saudara tertua Pandawa Lima.
Suatu hari Dewa Serani berhasil mencuri Jimat Kalimasada tersebut, tapi berkat ketangkasan Arjuna salah satu dari satria Pandawa, jimat itu berhasil direbut kembali.
Sebenarnya ada apa dibalik dongeng zaman kerajaan Demak ini menurut ajaran Islam? Ternyata yang dimaksud jimat itu adalah “Azimah” yang artinya sesuatu yang bertuah atau sakti. Sedangkan “sada” kependekan dari syahadat. Jadi yang dimaksud Jimat Kalimasada itu adalah Azimat Kalimat Syahadat. Yaitu rukun Islam yang pertama. Mengucapkan kalimat syahadat.
Itulah sebabnya orang yang ingin hidupnya tentram, aman dan bahagia dunia akherat, terhindar dari godaan setan dan jin, mereka harus masuk Islam. Karena syahadat adalah rukun Islam yang pertama.
Pandawa lima digambarkan sebagai rukun Islam yang jumlahnya ada lima. Siapa saja mereka itu? Yang pertama adalah Prabu Darmakusuma atau disebut juga sebagai Yudistira yang digambarkan dalam wayang kulit dibagian kepalanya memakai ikat atau sumping yang bertulisana Kalimat syahadat. “ Aku bersaksi tiada Tuhan selain Allah, dan Muhammad adalah utusan/Rasul Allah”
Sedangkan yang nomer dua Sena atau Werkudara, mengenakan gelang supit urang, wajahnya menunduk ke bawah yang menggambarkan orang yang sedang sholat. Bila pekerjaannya belum selesai dia tidak akan melayani orang lain. Itulah gambaran orang yang sedang sholat, bila belum selesai tidak boleh membatalkannya hanya karena urusan yang tidak penting. Werkudara atau Sena punya ajian yang sangat ampuh yaitu Pancanaka. Lima kekuatan yang diperoleh karena kekhusukannya dalam sholat. Artinya bila sholat dilakukan dengan baik maka kita akan menjadi manusia yang tangguh.
Sedangkan Janaka atau Arjuna atau juga disebut Permadi, punya jiwa yang tguh karena senang bertapa atau berpuasa. Yaitu rukun Islam yang ketiga. Dengan puasa manusia akan punya hati yang bersih dan jiwanya kuat menghadapi ujian dan godaan yang sering datang silih berganti. Selain itu wajah orang yang sering puasa itu juga berseri seri dan terlihat cerah.
Lalu bagaimana dengan rukun Islam yang ke empat dan ke lima? Ternyata rukun ini digambarkan oleh tokoh Pandawa yang lain yaitu Nakula dan Sadewa. Dua satria ini senang bekerja berpenampilan necis. Karena giat bekerja otomatis mereka sangat kaya. Mereka tidak pelit membayar zakat. Sebagai rukun Islam yang ke empat.Dengan kekayaaannya mereka sadar dan merasa mampu untuk menunaikan ibadah haji sebagai rukun Islam yang ke lima.
Itulah gambaran dari Pandawa Lima menurut versi kerajaan Demak yang menyebarkan Agama Islam dengan pendekatan wayang yang ada di pulau jawa.
Bagaimana dengan tokoh yang ingin mencuri jimat Kalimasada? Dewa Serani adalah masuk dalam kelompok kafir yang tidak mengakui adanya rukun Islam. Karena Dewa Serani adalah putra dari Batara Kala yang selalu bersifat jahat dan ingin merusak tatanan yang sudah baik.
Itulah dongeng singkat tentang Jimat Kalimasada yang selalu diperebutkan oleh tokoh perwayangan pada jaman dahulu. Ini merupakan salah satu cara agar dengan mudah ajaran agama Islam bisa diterima oleh masyarakat yang suka kesenian wayang. Sambil menikmati kesenian wayang tanpa terasa hatinya disentuh agar bisa menerima kebenaran yang diajarkan oleh Islam. Tanpa adanya pertumpahan darah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar