BEKASI, (PRLM).-Kepala Dinas Pendidikan (Disdik)
Kota Bekasi Encu Hermana mengimbau seluruh kepala sekolah untuk kreatif
dalam memanajemen staf pendidiknya terkait penerapan kurikulum baru
pada tahun ajaran 2013/2014.
Kepala sekolah yang tak sanggup menerapkan manajemen yang baik akan dilaporkannya kepada Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi untuk dipertimbangkan pemberian sanksinya.
Demikian dikatakan Encu seusai membuka seminar pendidikan berkarakter di Gedung Balai Patriot Kota Bekasi, Selasa (9/3).
"Kepala sekolah yang tidak kreatif akan menghambat guru menunaikan kewajibannya, yakni mengajar selama 24 jam per minggu sesuai yang disyaratkan saat dilakukannya sertifikasi," katanya.
Encu mencontohkan, pada kurikulum yang baru nanti, kemungkinan tidak diajarkan pelajaran teknologi informasi dan komunikasi. Guru mata pelajaran bersangkutan tidak mungkin tidak mengajar, sehingga semestinya diperbantukan untuk mengajar mata pelajaran lain.
"Jika kepala sekolahnya tak sanggup mengatasi permasalahan teknis seputar pemberdayaan tenaga pengajar ini, akan menjadi poin penilaian kinerja yang bersangkutan untuk kemudian disampaikan pada wali kota," katanya.
Selain pelajaran tersebut, Encu menjamin tidak ada penghapusan mata pelajaran. Justru materi yang diajarkan pada peserta didik akan lebih komprehensif.
"Materi ajar bersifat tematik. Konten mengenai suatu hal bisa diajarkan lebih mendalam karena menyangkut sejumlah disiplin ilmu," katanya.
Dikarenakan tak terjadi perubahan radikal pada kurikulum 2013 nanti, Encu pun meminta orang tua dan siswa tak perlu khawatir dan menyikapinya secara berlebihan. Sebab tenaga pendidik di Kota Bekasi dijaminnya siap mengimplementasikan perubahan kurikulum ini.
"Kurikulum memang terus diperbarui untuk menjawab tantangan terbaru yang datang silih berganti. Sudah menjadi kewajiban pendidik untuk siap menghadapi perubahan-perubahan tersebut. Jadi tidak ada alasan pendidik tak siap mengimplementasikannya pada tahun ajaran baru nanti," katanya.
Kesiapan tenaga pendidik itu terus dimatangkan melalui serangkaian sosialisasi, baik yang diselenggarakan Disdik maupun pemangku kepentingan pendidik lainnya, semisal perguruan tinggi.
Selain sosialisasi, buku-buku menyangkut materi ajar pada kurikulum baru pun saat ini tengah disusun dan siap disebarkan pemerintah pusat ke daerah sekitar Juni nanti, sehingga bisa menjadi bahan pelajaran pendidik sebelum menyampaikannya pada siswa. (A-184/A-89)***
Kepala sekolah yang tak sanggup menerapkan manajemen yang baik akan dilaporkannya kepada Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi untuk dipertimbangkan pemberian sanksinya.
Demikian dikatakan Encu seusai membuka seminar pendidikan berkarakter di Gedung Balai Patriot Kota Bekasi, Selasa (9/3).
"Kepala sekolah yang tidak kreatif akan menghambat guru menunaikan kewajibannya, yakni mengajar selama 24 jam per minggu sesuai yang disyaratkan saat dilakukannya sertifikasi," katanya.
Encu mencontohkan, pada kurikulum yang baru nanti, kemungkinan tidak diajarkan pelajaran teknologi informasi dan komunikasi. Guru mata pelajaran bersangkutan tidak mungkin tidak mengajar, sehingga semestinya diperbantukan untuk mengajar mata pelajaran lain.
"Jika kepala sekolahnya tak sanggup mengatasi permasalahan teknis seputar pemberdayaan tenaga pengajar ini, akan menjadi poin penilaian kinerja yang bersangkutan untuk kemudian disampaikan pada wali kota," katanya.
Selain pelajaran tersebut, Encu menjamin tidak ada penghapusan mata pelajaran. Justru materi yang diajarkan pada peserta didik akan lebih komprehensif.
"Materi ajar bersifat tematik. Konten mengenai suatu hal bisa diajarkan lebih mendalam karena menyangkut sejumlah disiplin ilmu," katanya.
Dikarenakan tak terjadi perubahan radikal pada kurikulum 2013 nanti, Encu pun meminta orang tua dan siswa tak perlu khawatir dan menyikapinya secara berlebihan. Sebab tenaga pendidik di Kota Bekasi dijaminnya siap mengimplementasikan perubahan kurikulum ini.
"Kurikulum memang terus diperbarui untuk menjawab tantangan terbaru yang datang silih berganti. Sudah menjadi kewajiban pendidik untuk siap menghadapi perubahan-perubahan tersebut. Jadi tidak ada alasan pendidik tak siap mengimplementasikannya pada tahun ajaran baru nanti," katanya.
Kesiapan tenaga pendidik itu terus dimatangkan melalui serangkaian sosialisasi, baik yang diselenggarakan Disdik maupun pemangku kepentingan pendidik lainnya, semisal perguruan tinggi.
Selain sosialisasi, buku-buku menyangkut materi ajar pada kurikulum baru pun saat ini tengah disusun dan siap disebarkan pemerintah pusat ke daerah sekitar Juni nanti, sehingga bisa menjadi bahan pelajaran pendidik sebelum menyampaikannya pada siswa. (A-184/A-89)***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar