f Mei 2013 ~ Drs. SUPRIADI, MSI

AHLAN WA SAHLAN BIKHUDURIKUM FI WEBSITE PPAI DURENAN

Anda Menjelajah Website Resmi Drs. Supriadi, MSI Pengawas Pendidikan Agam Islam Kecamatan Durenan.

Visi

Menumbuhkan Wahana Silaturahmi, Informasi dan Komunikasi Pendidikan Islam.

Misi

IT (Informasi dan Tehnologi) sebagai sarana pokok untuk Menunjang Edukasi Islam di Trenggalek.

Pembinaan dan Komunikasi dengan Lintas Praktisi dan Akademisi

Dengan Jalinan Silaturahmi dan Sistem Komunikasi Integral Akan Menumbuhkan Etos Kerja Tinggi

Anak dan Pemuda

Semua Urusan Kemajuan Ummat dan Bangsa Berada di Tangan Mereka.

Rabu, 15 Mei 2013

Perbandingan Tujuan Pendidikan Islam MI Dan SD




Menurut Prof. Dr. Jalaludin bahwa Pendidikan Islam merupakan usaha untuk membimbing dan mengembangkan potensi manusia secara optimal agar dapat menjadi pengabdi yang setia kepada Allah. Berdasarkan pengertian tersebut akan terlihat jelas bahwa Islam menekankan pendidikan kepada tujuan utamanya yaitu pengabdiam kepada Allah secara Optimal. Dengan berbekal ketaan itu diharapkan manusia itu dapat menempatkan garis kehidupannya sejalan dengan pedoman yang telah ditentukan sang pencipta.

Direktur Madrasah : MADRASAH HARUS JADI PILIHAN UTAMA MASYARAKAT DALAM PENDIDIKAN INDONESIA


Jakarta Humas – Madrasah saat ini harus menjadi pilihan utama masyarakat dalam pendidikan di Indonesia “bukan lagi sebagai alternatif pendidikan didalam masyarakat” tegas Direktur Madrasah Kemenag Prof. DR. H. Dedi Djubaedi yang didampingi Ka. Kanwil Kemenag DKI Jakarta H. Muhaimin Luthfie dan Kabid Mapenda Drs. H. Wahyudin, M. Pd pada pertemuan dengan 22 Kepala Madrasah di Ruang Multimedia MAN 4 Jakarta. Selasa (8/1)
Pertemuan ini diadakan karena menyangkut masa depan Rintisan Madrasah Bertaraf Internasional (RMBI) yang akan di putus oleh Mahkamah Konstitusi (Selasa-red), menurut Dedi terkait RMBI kita tidak perlu mendahului takdir Allah SWT, jangan sampai RMBI itu diterjemahkan lain menjadi rintisan madrasah bertarif internasional “saya tidak setuju dengan madrasah gratis, siswa madrasah miskin, tapi harus berfilosofi kita harus membantu mereka” kata Dedi. Menurut dia ilmu marketing harus juga diterapkan pada madrasah agar madrasah bisa tampil beda dengan lembaga pendidikan yang lain. “jadi orang melihat image yang ditampilkan madrasah itu apa?itu lebih enak ketimbang kita jualan madrasah teladan, madrasah bertaraf internasional kemudian gak laku” tegasnya
Madarasah saat ini menurut Dedi harus inovatif, networkingnya bagus, dan menguasai IT “dan nanti akan ada program “Direktur Madrasah Manyapa” lewat website, email dan program-program ICTMadrasah ” tambah dedi, terkait dengan bantuan-bantuan, filosofi saya sebetulnya “don’t think about how, tentang bantuan karena kebahagian sejati adalah kita dapat membantu orang lain bukan dibantu” jelasnya. Dia juga mengutip sebuah isi buku yaitu Live, a life of no limits (hiduplah dengan pola kehidupan tanpa batas) “saya kira kalimatnya bagus untuk para Kepala Madrasah” kata Dedi, itu akan menghidupkan Independent mind (kebebasan berfikir), “yang akan menghadirkan Broad Knowledge (pengetahuan yang luas) dan menghadirkan jiwa yang bebas” tambahnya. Dan ini merupakan konsep dari rahmatan lil ‘alamin “jadi kalau ada yang menyebutkan madarasah rahmatan lil ‘alamin artinya madrasah itu lebih tinggi dari madrasah bertaraf internasional” celetuknya.
Yang kedua masih menurut Dedi dalam buku itu dia juga mengutip kalimat Live, a life of no excuses (jangan berkeluh kesah), karena kredibilitas itu lebih penting untuk menghadirkan sesuatu “just do it and coordinate” pintanya. Dedi juga meminta agar madrasah membangun ide-ide baru sehingga itu bisa menjadi program-program unggulan Kemenag Pusat yang akan menjadi panutan bagi sekolah-sekolah lain. Dan yang ketiga adalah Live, a life of no regret (hiduplah dengan pola kehidupan tanpa penyesalan) jangan menyesal menjadi orang Kemenag “apalagi dengan prestasi madrasahnya” kata Dedi
Sedangkan Ka. Kanwil Kemenag DKI Jakarta H. Muhaimin Luthfie dalam arahannya mengatakan madrasah merupakan lembaga pendidikan yang mempunyai karakteristik atau ciri khas tersendiri, yang landasan dan tujuannya berbeda dengan lembaga pendidikan yang lain, madrasah menerapkan ajaran-ajaran Allah, menyinggung masalah RMBI Muhaimin mengatakan apalah arti sebuah nama, soal nasib RMBI jangan terlalu dihiraukan, ada maupun tidak ada keputusan madrasah harus tetap jalan “kita sudah punya komitmen untuk mengembangkan madrasah”, kata Muhaimin. Madrasah dari RA sampai Aliyah merupakan aset umat islam “aset ini harus kita jaga” pintanya, apabila aset ini tidak dijaga akan dimanfaatkan orang lain.
Dalam hal peningkatan mutu madrasah Muhaimin menyinggung juga para petinggi-petinggi di Kementerian Agama yang masih belum mempercayai pendidikan anaknya dimadrasah “seberapa besar dan seberapa persen para petinggi Kementerian Agama yang mempercayakan anaknya dimadrasah?” tegas Muhaimin, indikasinya mereka masih belum percaya dengan lembaga yang dikelolanya. Dalam arahannya Muhaimin berpesan kepada seluruh Kepala MAN agar dapat meningkatkan lagi mutu dimasing-masing madrasah yang dipimpinnya.
Selain itu Ka. MAN 4 Jakarta Hj. Isnadiar Dekok dalam paparannya mengungkapkan pertemuan ini merupakan curahan hati anak kepada bapaknya karena akan membahas tentang ‘nasib’ RSBI ke depan, karena MAN 4 merupakan salah satu madrasah yang termasuk RMBI, madrasah di DKI kata dia ibarat dekat tapi jauh banyak bantuan tapi mengalir ke tempat-tempat yang jauh. Madrasah di DKIsaat ini telah membuat inovasi-inovasi diantaranya adalah menerapkan sistem SKS disetiap madrasah.(go)

BERITA


Situs Resmi Dinas Pendidikan Kota Surabaya

Penguatan Jati Diri Para Guru Ma'arif NU


Kemarin (06/04). Bertempat di Gedung Indosat Surabaya. Ratusan para guru yayasan Ma'arif NU Surabaya mengadakan seminar nasional yang bertujuan untuk peningkatan mutu dan kualitas guru.
     Acara seminar nasional yang bertemakan "Penguatan Jati Diri bagi para Guru dan Siswa Ma'arif NU" dihadiri oleh Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya Dr. Ikhsan, S.Psi, MM.
     Dihadapan ratusan para guru Ma'arif NU, Ikhsan menghimbau para guru Ma'arif NU untuk terus melakukan peningkatan mutu dan kualitas dalam upaya memajukan pendidikan di Kota Surabaya. "Saat ini kami sedang mengembangkan bahan ajar multimedia dan jurnal on-line yang melibatkan mahasiswa dan dosen dari 13 Universitas baik negeri dan swasta di Surabaya dan semuanya gratis, untuk itu silahkan bergabung dengan teman-teman guru lainnya, baik MGMP maupun KKG dalam pembuatan bahan ajar multimedia maupun jurnal online".
     Sementara itu terkait penerimaan peserta didik baru (PPDB) 2013 yang sebantar akan dimulai, guna menyambut tahun ajaran baru 2013. Ikhsan menyampaikan bahwa kuota satu persen untuk siswa luar kota Surabaya tetap diberlakukan. Ini dikarenakan berdasarkan data profilsekolah.dispendik.surabaya.go.id, menerangkan bahwa  jumlah siswa SD/Mi kelas 6 se-Kota Surabaya yakni 46.430 siswa, sedangakan  daya tampung untuk SMP negeri 13.899 siswa. Sementara itu, jumlah siswa SMP/MTs kelas 9 se-Kota Surabaya yakni 39.258 sedangkan daya tampung untuk SMA/K negeri 12.872. "Hampir dipastikan 32.441 siswa kelas 6 SD masuk SMP swasta dan 26.386 siswa kelas 9 SMP masuk ke SMA/K swasta". 
    Ini menunjukkan bahwa masih kurangnya daya tempung sekolah negeri di Surabaya, apalagi ditambah dengan siswa luar kota Surabaya. Ikhsan, menghimbau agar sekolah swasta di Surabaya untuk terus mengembangkan potensi yang ada, baik fisik maupun non fisik. Karena hampir 32.441 siswa kelas 6 SD masuk SMP swasta dan 26.386 siswa kelas 9 SMP masuk ke SMA/K swasta. "Ini merupakan ladang bagi sekolah swasta, untuk itu sekolah  perlu meningkatkan kinerjanya, sehingga diharapkan apabila sekolah ini baik, para siswa dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan berikutnya hanya dalam satu lembaga saja", terangnya. (Humas Dispendik Surabaya)