Menurut Prof. Dr. Jalaludin bahwa Pendidikan Islam merupakan usaha untuk membimbing dan mengembangkan potensi manusia secara optimal agar dapat menjadi pengabdi yang setia kepada Allah. Berdasarkan pengertian tersebut akan terlihat jelas bahwa Islam menekankan pendidikan kepada tujuan utamanya yaitu pengabdiam kepada Allah secara Optimal. Dengan berbekal ketaan itu diharapkan manusia itu dapat menempatkan garis kehidupannya sejalan dengan pedoman yang telah ditentukan sang pencipta.
Dalam konsep Islam yang termuat dalam GBPP Pendidikan Agama di sekolah umum dijelaskan bahwa pendidikan agama Islam adalah uasaha sadar untuk menyiapkan siswa dalam menyakini, memahami, menghayati dan mengamalkan agama Islam melalui bimbingan, pengajaran atau latihan dengan memperhatikan tuntutan untuk menghormati agama lain.
Menurut hakikatnya Tujuan Pendidikan Agama Islam di rumuskan dari nilai-nilai filosofis yang kerangka dasarnya termuat dalam Filsafat Pendidikan Islam. Seperti halnya dasar pendidikannya maka tujuan pendidikan Islam juga identik dengan tujuan Islam itu sendiri. Hal ini sempat menimbulkan pandangan yang konvensional dari pada ahli didik terhadap pendidikan Islam, seakan mereka kurang dapat mkenerima penjelasan yang diterima. Berikut ini adalah beberapa pendapat tentang tujuan Pendidikan Agama Islam sebenarnya.
1). Menurut Zakiah Darajat
Tujuan Pendidikan Agama Islam adalah untuk membentuk manusia yang beriman dan bertakwa kepada Allah swt. Pendapat ini berdasarkan firman Allah swt dalam QS. Ali Imran ayat 102.
2). Menurut Imam Al-Ghazali
Tujuan Pendidikan Agama Islam adalah terutama adalah ibadah dan bertaqarrub kepada Allah dan kesempurnaan insani yang tujuannya untuk kebahagiaan dunia dan akhirat.
Dan dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa tujuan Pendidikan Agama Islam adalah membentuk manusia yang mengabdi kepada Allah, cerdas, terampil, berbudi yang luhur, bertanggung jawab atas dirinya dan masyarakat guna terciptanya kebhagiaan dunia dan akhirat. Berikut ini adalah perbandingan antara materi pelajaran agama di MI dan SD sejauh mana dapat mencapai tujuan pendidiksn Agama Islam yng sebenarnya.
DESKRIPSI
Perbandingan Materi Pelajaran Agama Islam
MI dan SD
Mata Pelajaran Fiqih
Nama Sekolah : Madrasah IbtidaiyahMata Pelajaran : Fiqih
Kelas/semester : V / I
Standar Kompetensi :
- Mampu memahami dan melakukan shadaqah dan infak
- Mampu memahai ketentuan makanan dan minuman yang halal dan yang haram.
Kompetensi Dasar
|
Materi Pelajaran
|
Kegiatan Pembelajaran
|
Indikator
|
Penilaian
|
Alokasi Waktu
|
1.Menjelaskan dan melaksanakan Shadaqah dan Infaq
|
*Shadaqah dan Infaq
|
*Menjelaskan arti Shadaqah dan Infaq
*Mengidentifikasi Perbedaan Shadaqah dan Infaq
|
* Menjelaskan arti shadaqah dan arti infaq
*Membedakan shadaqah dan Infaq
* Menjelaskan manfaat shadaqah dan infaq
|
Tertulis
|
2 x 40
Menit
|
2.Menjelaskan ketentuan tentang makanan dan minuman yang halal
|
*Makanan dan minuman yang halal
|
*Membaca Materi Tentang Makanan Dan Minuman Yang Halal
*Memotifasi siswa agar selalu memakan makanan atau minuman yang halal
|
*Menunjukkan Contoh Makanan Dan Minuman Yang Halal
*Membiasakan makan makanan dan meminum minuman yang halal
|
* Tes tertulis dan objektif
|
2 x 40
Menit
|
3.Menjelaskan ketentuan tentang makanan dan minuman yang haram
|
*Makanan dan minuman yang haram
|
*Memberikan contoh makanan dan minuman yang haram
* Berusaha menjauhi makan dan minuman yang haram
|
* Memberikan makanan dan minuman yang haram
*Menjauhi makanan dan minuman yang haram
|
* Tes tertulis dan objektif
|
2 x 40
Menit
|
Nama Sekolah : SD
Kelas/Semester : V/I
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam (Fiqih)
Standar Kompetensi : Mengumandangkan Azan dan Iqamah
Alokasi Waktu : x 35 Menit
Kompetensi Dasar
|
Materi Pembelajaran
|
Kegiatan Pembelajaran
|
Indikator
|
Penilaian
|
Alokasi Waktu
|
*Melakukan azan dan iqamah sebelum shalat dengan benar
|
Lafal azan dan iqamah
|
* Siswa melafalkan azan dan iqamah secara klasikal dan kelompok mengikuti bacaan guru
|
1.Melafalkan azan dan iqamah
2.Menunjukkan hafal lafal dan iqamah
3.Mempraktikan azan dan iqamah ketika hendak shalat
|
1. Tes Lisan
2. Teslisan Praktek
3. Praktek
|
6 x 35
Menit
|
Dari Deskripsi masing-masing sekolah dapat diambil sebuah perbandingan antara keduanya yaitu :
1. Isi atau materi pelajaran
Materi adalah sebuah bahan pelajaran yang harus diberikan oleh guru kepada siswanya baaik di madrasah ataupun sekolah. Perbandingan tersebut dapat disebutkan dan dijelaskan sebagai berikut.
a). Madrasah
Isi atau materi pelajaran agama di madrasah ibtidaiyah sangat menonjol karena madrasah adalah lembaga pendidikan yang bercirikan atau khas dengan Islam. Dalam pengembangannya yang panjang eksistensinya, madrasah banyak melahirkan hal positif dan negative, sesuai dengan pasang surut kualitas para pengelola yang terkait didalamnya.
Dalam kaitannya dengan madrasah, perangkat pokok untuk pencapaian tujuan pendidikan Agama Islam adalah materi, karena madrasah adalah sekolah yang banyak mengambil peran soal agama, maka isi materinya pun banyak tentang agama, dalam hal ini dapat dicontohkan pada mata pelajaran fiqih, dalam fiqih mengandung banyak hal yang bisa dibahas dan dikembangkan, dimadrasah pelajaran fiqih dibahas secara mendalam dan dipelajari dengan teori dan prakteknya sekaligus, seperti yang digambarkan dalam deskripsi atau kerangka silabus, bahwa dimadrasah itu dipelajarai fiqih secara mendalam, teorynya dijelaskan dengan mendalam dan dimaksud kan pula semua siswa dapat mempraktekkanya dalam kehidupan.
Dimadrasah pelajaran yang menyangkut keagamaan itu terpisah-pisah sehingga siawa dapat mempelajari setiap materi tentang keagamaannya, misalnya pelajaran fiqih, akhlah, aqidah, dan bahasa arab. Dalam fiqih dibahas secara mendalam mengenai shadaqah dan infak, dimateri ini siswa harus memahai secara teori dan praktek agar siswa bisa lebih mendalami dan mendapatkan manfaat dari materi yang dipelajari, contohnya setelah siawa memahami arti shadaqah dan infak, maka siswa diharapkan bisa membiasakan untuk bershadaqah.
Dalam hal ini bisa dikaitkan dengan pencapaian pendidikan Agama Islam adalah dengan mempelajari materi pelajaran yang berbeda-beda dan terpisah-pisah antara fiqih dan materi lain diharapkan siswa benar-benar mendapatkan banyak ilmu khususnya soal agama, agar tujuan Pendidikan Agama Islam itu sendiri dapat berjalan dengan baik, yaitu menjadikan siswa beriman dan bertaqwa kepada Allah Swt yang kemudian menjadikan siswa itu bisa menjadi insane kamil.
b). SD ( Sekolah Dasar )
Isi materi pendidikan Agama Islam pada sekolah dasar tetap membahas lingkup fiqih tetapi sedikit berbeda dengan madrasah, bila pelajaran fiqih dimadrasah itu dibahas secara mendalam tapi tidak halnya dengan SD bahwa mata pelajaran fiqih dipelajari secara garis besarnya saja, dalam deskripsi telah dipaparkan apasaja materi fiqih yang akan dipelajari selama 1 semester, disana telah di sebutkan bahwa pelajaran fiqih membahas tentang azan dan iqamah, dimata pelajaran ini siswa diharapkan bisa melafalkan dan mempraktikannya dalam kehidupan sehari-hari misalnya sebelum shalat siswa diharapkan bisa melafalkan azan dan iqamah.
Tetapi melihat bahwa materi pelajaran yang tidak sama antara sekolah dasar dan madrasah dapat membedakan pula hasil belajarnya, pada madrasah tiap mata pelajaran yang menyangkut soal agama itu ter pisah – pisah sedangkan kalau disekolah itu tidak. Dari sini lah dapat dikaitkan kembali dengan pencapaian tujuan pendidikan agama Islam di sekolah dasar adalah secara nyata real dan sebenarnya, tujuan tersebut adalah menjadikan peserta didik agar memilki kemantapan akidah dan kedalaman spiritual, keunggulan akhlak dan wawasan keagamaan. Namun pada kenyataannya dilihat dari materi pelajaran disekolahuntuk mencapai tujuan tersebut agaknya sedikit susah karena materi tidak dibahas secara mendalam melainkan hanya secara garis besarnya saja.
2. Alokasi Waktu
Alokasi waktu di setiap pelajaran itu pasti ada dan antara madrasah dan SD pun berbeda mengenai alokasi waktu dalam mempelajari setiap materi PAI dimadrasah atau disekolah sehingga keduanya pun bisa mempunyai perbedaan pencapaian tujuan PAI dengan materi dan alokasi waktu yang berbeda, berikut ini uraian nya dari masing-masing sekolah mengenai alokasi waktu pelajaran materi PAI di masing-masing sekolah baikk MI dan SD.
a). Madrasah
Di madrasah alokasi waktu di setiap materi sangat berbeda karena materi pelajaran agama yang sangat banyak maka memerlukan waktu yang sangat banyak pula. Jika dilihat begitu banyak waktu pelajaran PAI di madrasah karena banyaknya materi yang akan dibahas. Mata pelajaran fiqih mempunyai kajian sendiri dengan materi lain,begitu pula dengan materi lainnya sehingga semakin banyak materi yang akan dibaha, semakin banyak pula waktu yang akan digunakan. Alokasi waktu yang digunakan di madrasah untuk 1 materi pembahasan tentang kajian fiqih misalnya, itu berkisar 45 menit.dan begitu pula dengan pelajaran pada materi lain.
b). SD ( Sekolah Dasar )
Alokasi waktu setiap materi PAI sangat berbeda dengn madrasah bila di madrasah 1 minggunya bisa mencapai lebih dari 6jam untuk meteri agama saja termasuk pelajaran fikih dan lain-lain, sedangkan alokasi waktu di sekolah hanya 2 – 3 jam saja setiap 1 minggu, dengan demikian terjadilah perbedaan antara sekolah dasar dan madrasah, sehingga pencapaian tujuan pendidikan di sekolah dasar belum terelisasikan dengan baik.
ANALISA
Dari penjelasan diatas dapat di analisa bahwa tujuan pendidikan pada umumnya adalah sama menjadikan siswa beriman dan bertakwa kepada Allah SWT, dan menjadi kan siswa tersebut menjadi insan kamil, sesuai dengan yang diungkapkan oleh Imam Al-Ghazali dan Zakiah Drajat, tetapi proses dan jalannya suatu pencapaian tujuan pendidikannya saja yang sedikit berbeda karena kurikulum disetiap sekolah itu berbeda. Pendekatan berbasis pada sekolah dasar atau madrasahdalam perkembangan kurikulum memiliki kelebihan-kelebihan di antaranya kurikulum disusun sesuai dengan karakteristik sekolah, sehingga terjadilah perbedaan antara wantu juga materi pelajaran di sekolah dasar dan madrasah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar