f MENINGKATKAN KOMPETENSI SOSIAL GURU ~ Drs. SUPRIADI, MSI

Selasa, 25 September 2012

MENINGKATKAN KOMPETENSI SOSIAL GURU


Cara meningkatkan Kompetensi Sosial Guru Profesional,Social Intelligence For Teacher



Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap meraka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar ,tentulah mereka akan menjauhkan diri dari sekelilingmu......” QS Al Imran : 159

Upaya untuk meningkatkan minat belajar siswa menjadi sulit ,jika guru sudah melukai hati siswa dengan perkataan  dan perbuatan yang membuat siswa merasa  tersakiti harga dirinya.Upaya makin jauh lebih sulit lagi jika perilaku guru bersangkutan tidak mendapatkan rasa hormat dari siswa. Sehingga kehadiran guru bersangkutan tidak dikehendaki dan kegiatan pembelajaran membuat siswa merasa tidak nyaman.Kehadiran guru yang ditolak kehadirannya hanya akan membuat kegiatan pembelajaran tidak efektif dan siswa mengalami demotivasi sehingga sulit berprestasi. Maka selama siswa belajar bersama guru bersangkutan sesungguhnya adalah pemborosan waktu yang tidak menghasilkan apa apa sekaligus hanya mendatangkan kecemasan bagi siswanya.

Lebih parah lagi guru bersangkutan tidak segera melakukan koreksi diri walaupun sudah mendapatkan komplain dari orang tua dan siswanya.Jika ini terjadi citra sekolah dipertaruhkan dan bisa saja guru bersangkutan “dipaksa “ meninggalkan profesinya oleh demo atau laporan masyarakat kepada yang pihak  berwenang.Bagi sekolah yang memiliki guru seperti ini adalah musibah besar karena bisa merusak reputasi sekolah  jika sistem dan kepala sekolah tidak bertindak tegas.

Maka konsep pelayanan prima pendidikan disekolah bersangkutan semestinya mengakomodasi penerapan merebut hati  dan membina relasi positif bersama siswa,walaupun banyak jargon dan semboyan tertera dalam brosur dan spanduk sekolah. Namun banyak sekolah yang gagal menerapkannya lantaran tidak didukung oleh team work yang solid tertutama guru pada sekolah bersangkutan. Keluhan orang tua menjadi korban iklan promo sekolah kerap kita dengar dan saksikan.

Kesalahan fatal yang dilakukan sekolah dalam menerapkan  relasi positif dengan siswa tidak didahului dengan menjadikan nya sebagai filosofi kegiatan pembelajaran disekolah tertuma ruh pelayanan pendidikan.Sehingga setiap guru telah terbentuk standar kinerja pelayanannya dengan mind set relasi positif kepada siswa  adalah sebuah kewajiban tugas.Setiap guru semestinya memahami tingkat relasi dengan siswa yang ingin dicapai. Intensitas relasi ini sangat bergantung dari mutu rasa hormat dan harapannya kepada guru .Sedangkan mutu motivasi belajar siswa sangat bergantung dari perasaan bahagia siswa saat belajar dengan guru bersangkutan. Semakin bahagia siswa  belajar semakin tinggi keterikatannya untuk terus belajar lebih luas dan lebih dalam. Sehingga semakin tinggi pula relasi antara guru dan siswanya.

 Perilaku guru yang dapat berinteraksi secara positif dengan warga sekolah adalah  wujud kompetensi sosial (social intelligence )  guru  profesional,sesuaipasal 28 PP No 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidik. Dimana  kompetensi Sosial dimaknai sebagai kemampuan seorang pendidik berinteraksi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik ,sesama pendidik ,tenaga kependidikan ,orang tua/wali peserta didik  dan masyarakat sekitar. “More partnerships within the community to increase resources and contribute  to life long learning...”Education C21 st .




Inilah  beberapa tingkatan yang dapat dikembangkan olah para guru dalam memabngun kompetensi sosial sebagai guru profesional .

Pertama ,Kemudahan menyerap pelajaran.Seorang guru apapun karakter kepribadiannya harus dapat mempermudah materi pelajaran sehingga siswa midah pula mencerna penjelasan guru bersangkutan. Dengan siswa merasa tidak mendapat kesulitan atas materi pelajaran yang diajarakan,siswa akan setia untuk terus mengikuti pertemuan kelas berikutnya.kemudahan siswa menyerap pelajaran menuntut guru bersangkutan tidak saja ahli dibidang keilmuannya melainkan juga memiliki kecakapan pengelolaan kelas,metode pengajaran dan tentu saja kompetensi sosial yang memadai,salah satunya menghargai  perbedaan setiap individu   siswa sekaligus mengeksplorasi menjadi prestasi.


Kedua ,Kemampuan  Meningkatkan  Hubungan Pribadi    , Personal relationship guru kepada siswa akan berpengaruh  terhadap rasa horamat dan motivasi siswa dalam belajar. Karena dengan siswa merasa diperhatikan dan dipedulikan ,siswa merasa dapat  dukungan untuk tumbuh gairah belajar lebih giat untuk mewujudkan cita citanya.Jadi guru tidak hanya berfokus pada siswa yang pintar saja alias memperhatikan siswa yang berprestasi dibidang mata pelajarannya melainkan kepada seluruh siswa dalam kelas.Karena itu seorang guru harus memiliki empati terhadap perilaku siswa,memahami perilaku siswa ,memperlakukan siswa sebagaimana guru ingin diperlakukan,melihat persoalan yang dihadapi siswa dari sudut pandang siswa dan tidak ememntingkan ego pribadi sendiri.  Relasi ini tidak hanya dikelas melainkan juga harus dibina terus diluar sekolah  dan relasi  akan  berjalan efektif jika guru tersebut dapat memahami karakter unik siswa dan selalu berinteraksi. Jika interaksi tercipta ,guru tersebuta akan muadah mengarahkan siswa kejalan yang benar ,karena siswa merasa mendapatkan kesadaran dan kemanfaatan atas anjuran guru bersangkutan.

Ketiga ,Menjadi Tempat Curhat Siswa . Siswa memiliki berbagai persoalan yang kadang tidak tahu kemana menemukan jawabannya. Lantaran keidak tahuan menemukan tempat curhat yang dapat diperacaya dapat menjaga rahasia dan kepercayaan inilah siswa bisa salah jalan atau putus asa. Kesediaan guru menjadi tempat curhat siswa bukan semata milik guru bimbingan konseling (BK) saja,apalagi belum membudayanya  siswa mencurahkan isi hatinya kepada guru BK dan persepsi negatif jika siswa berhubungan dengan BK menyebabkan kehadiran guru BK belum satu satunya sebagai tempat curhat siswa menyelesaikan masalahnya..Kepercayaan siswa untuk curhat bisa kepada guru yang di rasanya dapat menampung keluh kesah dan memberikan solusi ,guru tersebut bisa guru mata pelajaran ,ekstra kurikuler dan wali kelas.Guru yang  dapat dipercaya siswa aka dihormati nya sekaligus dapat mendatangkan perubahan positif bagi kehidupan siswa.


Keempat ,Menggunakan ICT sebagai media komunikasi dan informasi kepada siswa. Guru memiliki akun pribadi pada jejaring sosial yang terkoneksi dengan siswa,atau menciptakan network grup sebagai media ,konsultasi,komunikasi,informasi,edukasi,motivasi dan advokasi.Pada tingkat ini guru bahkan menydiakan waktu khusus bagi siswa yang membutuhkan bimbingan atau konsultasi persoalan pribadi maupun akademik atau sekedar sharing.Bagi siswa ,kemudahan mengakses guru yang dibutuhkannya adalah solusi yang bermanfaat  dan bagi guru akan mendapatkan informasi serta perkembangan perilaku siswa termasuk berkaitan dengan penggunaan situs jejaring sosialnya.

Jadi ,miliki kecakapan memahami perilaku siswa sekaligus tentukan solusi yang dapat membuat siswa terbebas dari kesulitannya .Maka secara tidak langsung akan mengasah kompetensi sosial  (Social Intelligence )anda sebagai guru profesional  .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar