f PEMIKIRAN PENDIDIKAN ~ Drs. SUPRIADI, MSI

Kamis, 26 April 2012

PEMIKIRAN PENDIDIKAN



Lima Tipe Pemikiran Kependidikan
T
Tipe 1: SANGAT KONSERVATIF!!
Anda sangat konservatif tentang praktik pendidikan. Pemikiran pendidikan ini dinamakan Perenialisme, sebuah pemikiran yang paling tua dan yang paling konservatif, tetapi bahkan hingga sekarang di dunia ini banyak sekolah mempertahankannya dalam melakukan kegiatan pendidikan. Jenis orang seperti ini berpikir bahwa pendidikan bertujuan untuk mendorong intelektualitas sumber daya manusia melalui pengajaran pengetahuan yang baku dan nilai-nilai sosial yang dibangun di masa lalu oleh para profesional dan guru yang berwawasan dalam rangka menciptakan masyarakat yang lebih baik dan bangsa intelek. Siswa harus mendapatkan pengetahuan penting seperti itu dan nilai-nilai sebanyak mungkin untuk menjadi pintar dan orang berguna untuk masyarakat. Selama mengajar, minat dan motivasi siswa mendapat sedikit perhatian.

Sebaliknya, berapa banyak ilmu yang ditransfer kepada siswa secara efektif adalah lebih penting. Oleh karena itu, jenis guru ini cenderung untuk menanamkan berbagai pengetahuan dan nilai-nilai siswa tanpa alasan jelas dan penjelasan memadai. Dalam suasana mengajar seperti ini, siswa harus hafal apa yang dikatakan guru tanpa memahami arti yang sebenarnya. Tentu saja, jenis pembelajaran ini membuat siswa sangat stres. Tetapi siswa harus bersabar dan taat kepada guru karena guru adalah mutlak dan otoritas yang kuat atas siswa. Berkaitan dengan upaya Indonesia saat ini untuk meningkatkan kualitas pendidikan dasar, jenis ini adalah sedikit tertinggal.
Jadi, sangat penting bagi anda untuk membuka mata lagi dan melihat pemikiran pendidikan lainnya saat anda mencoba untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia sejalan dengan kebijakan pendidikan.

Tipe 2: SEDIKIT KONSERVATIF SEPERTI KEBANYAKAN PENDIDIK DI INDONESIA
Anda sedikit konservatif, namun kadarnya tidak sekuat Tipe 1. Anda menganggap pendidikan sebagai alat untuk penciptaan masyarakat yang intelek dan bermartabat. Dalam pemikiran anda, pendidikan adalah untuk mentransfer pengetahuan dan nilai-nilai yang didirikan di masa lalu dari guru kepada siswa. Namun, kadang-kadang ide anda berubah dan disesuaikan dengan situasi yang diberikan. Banyak pendidik Indonesia, guru, dan pembuat kebijakan pendidikan termasuk pada Tipe 2 ini. Seperti halnya dengan Tipe 1, anda mencoba untuk membuat sebuah usaha untuk membuka mata anda untuk melihat ide lainnya ketika anda bekerja untuk meningkatkan pendidikan.

Tipe 3: FLEKSIBEL ATAU TIDAK STABIL?
Anda tidak memiliki kecenderungan tertentu dalam pendidikan. Ini mungkin berarti bahwa Anda sangat fleksibel dalam melakukan kegiatan pendidikan. Di sisi lain, dapat dikatakan bahwa Anda melakukan kegiatan pendidikan tanpa filosofi dan kepercayaan tertentu. Jika anda termasuk di tipe sebelumnya, mungkin lebih baik karena anda dapat menerima berbagai jenis ide dan menyesuaikan diri sendiri dengan situasi yang dihadapi. Namun, jika anda termasuk tipe yang ini, hal ini kurang mendukung bagi anda sebagai seorang guru karena posisi anda dalam pendidikan sangat tidak stabil dan anda tidak menyadari mengapa melaksanakan pendidikan sehari-hari.

Tipe 4: CENDERUNG LIBERAL
Anda cenderung liberal dan berbeda dari Tipe 1 dan 2. Anda berpikir bahwa pendidikan tidak hanya mentransfer pengetahuan yang dibangun di masa lalu dari guru kepada siswa. Selain itu, anda juga menyadari bahwa memberikan perhatian kepada minat dan perasaan siswa adalah penting saat melakukan pendidikan. Posisi ini sejalan dengan strategi pendidikan dan gerakan Indonesia saat ini. Jadi, anda dapat memahami strategi dan gerakan kependidikan tersebut dengan mudah dan mengadopsi ke praktik pendidikan. Namun, untuk melakukannya, anda harus lebih berupaya dan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan lebih lanjut tentang cara untuk melakukan pembelajaran dengan kualitas yang baik.

Tipe 5: SANGAT LIBERAL!!
Anda sangat liberal mengenai pemikiran pendidikan. Tipe ini adalah orang-orang yang disebut "Progressivist." Progressivist sepenuhnya berlawanan dari Perenialist (Tipe 1). Pemikiran pendidikan ini pertama kali muncul di Amerika di tahun 1920an, yang mengkritisi pengajaran berbasis indoktrinasi-pengetahuan dan belajar dengan penghapalan yang dominan dalam lingkungan konservatif dan pendidikan tradisional.
Anda berpikir bahwa pendidikan yang bertujuan menghapal pengetahuan penting di masa lalu dan nilai-nilai sosial dianggap sia-sia karena pengetahuan selalu berubah di masyarakat sesuai keadaan masyarakat saat ini. Yang lebih penting dan lebih praktis diperlukan adalah pengetahuan dan keterampilan untuk hidup lebih baik dalam masyarakat.
Secara khusus, ini adalah kemampuan pemecahan masalah, kemampuan penelitian ilmiah, kerjasama dan sikap disiplin diri. Berbeda dengan Tipe 1, anda berpikir bahwa memberikan perhatian kepada minat dan perasaan siswa merupakan aspek penting untuk melaksanakan pendidikan dengan kualitas tinggi. Selain itu, anda berpikir bahwa penekanan pada pengalaman nyata melalui fisik (atau kadang-kadang mental) adalah kegiatan kunci dalam rangka mengakumulasi pengetahuan bagi siswa. Gerakan kependidikan Indonesia saat ini agak dekat pemikiran pendidikan seperti ini.Oleh karena itu, anda dapat menerima dan memahami kebijakan yang baru dan strategi dengan mudah.
Namun, ide ini sangat berbeda dengan praktik pendidikan di Indonesia pada masa lalu yang anda alami saat anda masih seorang siswa. Jadi, anda harus mencoba untuk melaksanakan pendidikan bermutu berdasarkan pemikiran pendidikan yang liberal ini.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar