Lima Tipe Pemikiran Kependidikan
T
Tipe 1: SANGAT KONSERVATIF!!
Anda sangat konservatif tentang praktik
pendidikan. Pemikiran pendidikan ini dinamakan Perenialisme, sebuah pemikiran
yang paling tua dan yang paling konservatif, tetapi bahkan hingga sekarang di
dunia ini banyak sekolah mempertahankannya dalam melakukan kegiatan pendidikan.
Jenis orang seperti ini berpikir bahwa pendidikan bertujuan untuk mendorong intelektualitas
sumber daya manusia melalui pengajaran pengetahuan yang baku dan nilai-nilai sosial
yang dibangun di masa lalu oleh para profesional dan guru yang berwawasan dalam
rangka menciptakan masyarakat yang lebih baik dan bangsa intelek. Siswa harus
mendapatkan pengetahuan penting seperti itu dan nilai-nilai sebanyak mungkin
untuk menjadi pintar dan orang berguna untuk masyarakat. Selama mengajar, minat
dan motivasi siswa mendapat sedikit perhatian.
Sebaliknya, berapa banyak ilmu yang ditransfer
kepada siswa secara efektif adalah lebih penting. Oleh karena itu, jenis guru
ini cenderung untuk menanamkan berbagai pengetahuan dan nilai-nilai siswa tanpa
alasan jelas dan penjelasan memadai. Dalam suasana mengajar seperti ini, siswa
harus hafal apa yang dikatakan guru tanpa memahami arti yang sebenarnya. Tentu
saja, jenis pembelajaran ini membuat siswa sangat stres. Tetapi siswa harus bersabar
dan taat kepada guru karena guru adalah mutlak dan otoritas yang kuat atas
siswa. Berkaitan dengan upaya Indonesia saat ini untuk meningkatkan kualitas
pendidikan dasar, jenis ini adalah sedikit tertinggal.
Jadi, sangat penting bagi anda untuk membuka
mata lagi dan melihat pemikiran pendidikan lainnya saat anda mencoba untuk
meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia sejalan dengan kebijakan
pendidikan.
Tipe 2:
SEDIKIT KONSERVATIF SEPERTI KEBANYAKAN PENDIDIK DI INDONESIA
Anda sedikit konservatif, namun kadarnya tidak
sekuat Tipe 1. Anda menganggap pendidikan sebagai alat untuk penciptaan masyarakat
yang intelek dan bermartabat. Dalam pemikiran anda, pendidikan adalah untuk
mentransfer pengetahuan dan nilai-nilai yang didirikan di masa lalu dari guru
kepada siswa. Namun, kadang-kadang ide anda berubah dan disesuaikan dengan situasi
yang diberikan. Banyak pendidik Indonesia, guru, dan pembuat kebijakan
pendidikan termasuk pada Tipe 2 ini. Seperti halnya dengan Tipe 1, anda mencoba
untuk membuat sebuah usaha untuk membuka mata anda untuk melihat ide lainnya
ketika anda bekerja untuk meningkatkan pendidikan.
Tipe 3:
FLEKSIBEL ATAU TIDAK STABIL?
Anda tidak memiliki kecenderungan tertentu
dalam pendidikan. Ini mungkin berarti bahwa Anda sangat fleksibel dalam
melakukan kegiatan pendidikan. Di sisi lain, dapat dikatakan bahwa Anda melakukan
kegiatan pendidikan tanpa filosofi dan kepercayaan tertentu. Jika anda termasuk
di tipe sebelumnya, mungkin lebih baik karena anda dapat menerima berbagai
jenis ide dan menyesuaikan diri sendiri dengan situasi yang dihadapi. Namun,
jika anda termasuk tipe yang ini, hal ini kurang mendukung bagi anda sebagai
seorang guru karena posisi anda dalam pendidikan sangat tidak stabil dan anda
tidak menyadari mengapa melaksanakan pendidikan sehari-hari.
Tipe 4:
CENDERUNG LIBERAL
Anda cenderung liberal dan berbeda dari Tipe 1
dan 2. Anda berpikir bahwa pendidikan tidak hanya mentransfer pengetahuan yang
dibangun di masa lalu dari guru kepada siswa. Selain itu, anda juga menyadari
bahwa memberikan perhatian kepada minat dan perasaan siswa adalah penting saat
melakukan pendidikan. Posisi ini sejalan dengan strategi pendidikan dan gerakan
Indonesia saat ini. Jadi, anda dapat memahami strategi dan gerakan kependidikan
tersebut dengan mudah dan mengadopsi ke praktik pendidikan. Namun, untuk
melakukannya, anda harus lebih berupaya dan meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan lebih lanjut tentang cara untuk melakukan pembelajaran dengan
kualitas yang baik.
Tipe 5:
SANGAT LIBERAL!!
Anda
sangat liberal mengenai pemikiran pendidikan. Tipe ini adalah orang-orang yang
disebut "Progressivist." Progressivist sepenuhnya berlawanan dari
Perenialist (Tipe 1). Pemikiran pendidikan ini pertama kali muncul di Amerika
di tahun 1920an, yang mengkritisi pengajaran berbasis indoktrinasi-pengetahuan
dan belajar dengan penghapalan yang dominan dalam lingkungan konservatif dan
pendidikan tradisional.
Anda
berpikir bahwa pendidikan yang bertujuan menghapal pengetahuan penting di masa
lalu dan nilai-nilai sosial dianggap sia-sia karena pengetahuan selalu berubah
di masyarakat sesuai keadaan masyarakat saat ini. Yang lebih penting dan lebih
praktis diperlukan adalah pengetahuan dan keterampilan untuk hidup lebih baik
dalam masyarakat.
Secara
khusus, ini adalah kemampuan pemecahan masalah, kemampuan penelitian ilmiah,
kerjasama dan sikap disiplin diri. Berbeda dengan Tipe 1, anda berpikir bahwa
memberikan perhatian kepada minat dan perasaan siswa merupakan aspek penting
untuk melaksanakan pendidikan dengan kualitas tinggi. Selain itu, anda berpikir
bahwa penekanan pada pengalaman nyata melalui fisik (atau kadang-kadang mental)
adalah kegiatan kunci dalam rangka mengakumulasi pengetahuan bagi siswa.
Gerakan kependidikan Indonesia saat ini agak dekat pemikiran pendidikan seperti
ini.Oleh karena itu, anda dapat menerima dan memahami kebijakan yang baru dan
strategi dengan mudah.
Namun,
ide ini sangat berbeda dengan praktik pendidikan di Indonesia pada masa lalu
yang anda alami saat anda masih seorang siswa. Jadi, anda harus mencoba untuk
melaksanakan pendidikan bermutu berdasarkan pemikiran pendidikan yang liberal
ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar